Marak Tawuran di Jakarta Jadi Konten, Pramono Perintahkan Anak Buah Buru Akun Penyebar

www.bincangekonomi.com.ǁJakarta,26 Sepetember 2025-Fenomena tawuran pelajar di Jakarta kembali menjadi sorotan, belakangan muncul akun-akun media sosial yang diduga sengaja memproduksi dan menyebarkan konten tawuran demi mengejar popularitas dan interaksi warganet.
Akun-akun tersebut kerap mengkoordinir aksi-aksi tawuran di Jakarta dengan mengajak kelompok pelajar tertentu untuk bertemu dan bentrok di suatu daerah.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan tidak akan tinggal diam terhadap fenomena ini.
Ia pun langsung memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Budi Awaluddin untuk memburu akun-akun tersebut.
“Jadi kalau ada akun itu, nanti saya minta kepala dinas, pak Budi, yang berkaitan dengan Kominfo untuk melacak dan melaporkan akun itu. Karena itu pasti tujuannya untuk dibuat konten,” ucapnya, Jumat (26/9/2025).
Orang nomor satu di Jakarta itu bilang, akun-akun tersebut bisa memperkeruh situasi dan bisa mendorong pelajar lain meniru aksi serupa.
“Kalau ada anak tawuran enggak semuanya seperti itu. Jadi, ada yang menciptakan itu untuk konten,” ujarnya.
Marak aksi tawuran antarpelajar memang masih menjadi masalah sosial yang berulang di Jakarta.
Tak jarang, insiden ini menimbulkan korban luka-luka, bahkan korban jiwa.
Fenomena ini semakin memprihatinkan karena semakin banyaknya konten tawuran yang berseliweran di jagat dunia maya.
Video-video tersebut kerap menampilkan pelajar yang membawa senjata tajam atau mengunggah ajakan untuk melakukan aksi serupa.
Pramono menekankan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindak pelaku tawuran.
Sekaligus menutup ruang digital bagi akun-akun yang menjadikan kekerasan sebagai konten.
Selain penindakan, Pemprov DKI Jakarta juga akan memperkuat pendekatan preventif melalui program pembinaan pelajar di sekolah, kegiatan positif di ruang publik, hingga edukasi literasi digital agar anak muda lebih bijak dalam bersosial media.