Kalahkan Wakil Rusia hingga China, Inovasi Siswa dari Jakarta Borong Medali Emas di Ajang IID 2025


www.bincangekonomi.com.ǁJakarta,15 Sepetember 2025-Siswa dari Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ) memborong medali emas pada ajang Indonesia Inventors Daily (IID) 2025.

Ajang adu proyek inovasi itu diikuti 486 tim dari 21 negara. Pesertanya datang dari Rusia, China, Thailand, Hongkong, Polandia, Kroasia, Turki, hingga Arab Saudi.

IID 2025 sendiri digelar di 11–14 September 2025 di SMESCO Indonesia, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kepala Sekolah MISJ, Aluysius Songky Widya Ananta, mengaku bangga atas capaian para siswanya.

“Prestasi ini bukan hanya kemenangan bagi MISJ, tetapi juga kebanggaan untuk Indonesia,” ujar Aluysius dalam siaran tertulis pada Minggu (14/9/2025), dikutip dari Wartakotalive.

Dalam persaingan ketat itu, empat tim MISJ tampil gemilang dengan proyek inovasi di bidang kesehatan, lingkungan, hingga keselamatan kerja.

Salah satu tim adalah Vestagate, inovasi kamera pemindai pekerja berbasis AI-IoT yang memastikan kelengkapan alat pelindung diri. Proyek ini digagas siswa kelas 7 dan sukses meraih emas sekaligus penghargaan Best Outstanding Innovation dari delegasi Thailand.

Tim lain, Growsure, mengembangkan sistem pemantau pertumbuhan bayi untuk deteksi dini stunting dan obesitas. Alat ini sudah diuji di Posyandu Sedap Malam, Kostrad, Jakarta Selatan.

Ada juga Maggify, aplikasi berbasis AI dan IoT untuk budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah rumah tangga berkelanjutan.

Proyek ini dikembangkan siswa kelas 10.

Sementara tim Sinuscan menciptakan aplikasi deteksi non-invasif penyakit sinusitis.

Inovasi ini bahkan mendapat penghargaan Most Promising Future Solution Award.

Guru pembimbing, Andreas Junaedi Raja Gukguk, menyebut capaian itu lahir dari kerja keras siswa.

“Kami ingin ide mereka tidak berhenti di atas kertas, tapi bisa diwujudkan menjadi solusi nyata yang memberi dampak,” ucap Andreas.

Salah satu anggota tim Vestagate, Laurel Valerie Madika, juga tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

“Awalnya kami sempat ragu karena persaingan sangat ketat. Tapi dukungan guru membuat kami percaya diri,” kata Laurel.

Prestasi internasional ini menegaskan kualitas generasi muda Indonesia mampu bersaing di panggung global.

“Kami berharap keberhasilan ini bisa menginspirasi lebih banyak siswa Indonesia untuk berani berinovasi,” pungkas Aluysius.