Inflasi Jakarta September 2025 Terkendali di Angka 0,13 Persen, Lebih Rendah dari Nasional

www.bincangekonomi.com.ǁJakarta,2 Oktober 2025-Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat inflasi pada September 2025 sebesar 0,13 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,21 persen.
Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin menjelaskan, inflasi dipicu oleh beberapa komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,06 persen.
“Kelompok ini setiap September memang mengalami inflasi sejak empat tahun terakhir,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).
Komoditas utama pendorong inflasi di kelompok ini antara lain daging ayam ras dengan tingkat inflasi 10,62 persen, cabai merah 8,42 persen, beras 0,05 persen, dan minyak goreng 0,01 persen.
“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga meyumbang inflasi pada September 2025 sebesar 0,05 persen, serta transportasi sebesar 0,01 persen,” ujarnya.
Nurul menjelaskan, inflasi Jakarta yang berada di angka 0,13 persen ini masih masih terkendali dibandingkan inflasi secara nasional yang mencapai 0,21 persen.
“Di Jakarta lebih terkendali, terkait dengan dinamika perkembangan harga pada September lalu,” tuturnya.
Dampak bagi Konsumen Jakarta
Harga Barang Lebih Stabil
Kenaikan harga kebutuhan pokok tidak melonjak tajam.
Konsumen bisa merencanakan belanja harian dengan lebih tenang, terutama untuk pangan utama seperti beras, daging ayam, cabai, minyak goreng.
Daya Beli Terjaga
Upah/gaji masyarakat tidak cepat tergerus oleh lonjakan harga.
Masyarakat berpendapatan tetap (pegawai, buruh, ASN) lebih terlindungi.
Biaya Hidup Lebih Ringan
Ongkos transportasi, kebutuhan rumah tangga, dan biaya jasa sehari-hari tidak naik signifikan.
Konsumen bisa menyisihkan uang untuk tabungan atau konsumsi non-pokok.
Kepastian untuk Usaha Kecil & UMKM
Harga bahan baku tidak bergejolak tajam, sehingga pedagang makanan, warung, hingga usaha kuliner bisa menjaga harga jual tanpa khawatir ditinggalkan pembeli.
Kepercayaan Konsumen Meningkat
Jika inflasi stabil, indeks kepercayaan konsumen biasanya ikut naik.
Masyarakat lebih berani berbelanja barang sekunder (misalnya elektronik, pakaian) karena kebutuhan pokok sudah aman.